Ambil Uang TKI, Tolak Dana Reses

Ambil Uang TKI, Tolak Dana Reses
(Radar Surabaya, Rabu, 09/05/07)

SIDOARJO – Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Nur Syaifuddin bersedia menjadi penjamin penangguhan penahanan untuk Ganesa, 13, bocah SD yang ditahan karena membeli handphone curian. Kemarin, Nur datang ke Polsek Waru, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri Sidoarjo.

Nur datang bersama anggota dewan lain, Syarif Muhtarom. Nur dan Syarif berupaya agar hukuman terhadap Ganesa diringankan. “Kami juga berharap segera dibebaskan,” kata Nur Syaifudin saat kepada Kapolsek Waru AKP Darti di mapolsek kemarin.

Menurut Nur, Ganesa tidak terlibat tindak pidana pencurian. Dia membeli handphone dari temannya yang bernama Anggi dan tidak tahu handphone itu curian. “Usianya juga masih di bawah umur,” terang Nur.

Apalagi, lanjut anggota dewan asal daerah pemilihan Waru-Taman itu, pemilik handphone sudah bersedia menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Tapi, Ganesa dikatakan sudah telanjur menjadi tahanan kejaksaan.

Nur dan Syarif pun kemudian datang ke Kantor Kejari Sidoarjo dan bertemu Kajari Susilo Yustinus. Di sana, mereka mendapat kabar bahwa siang itu (kemarin, red) berkas Ganesa dilimpahkan ke pengadilan. “Kata jaksa, berkas-berkas Ganesa sudah dilimpahkan ke pengadilan,” terang Nur.

Nur berniat meminta penangguhan penahanan untuk Ganesa. Namun, wewenang penangguhan sudah berada di tangah hakim. Kemarin, Tri Agus Witjaksono, ayah Ganesa, diminta langsung membuat surat permohonan penangguhan kepada hakim Budiarti.

Keluarga bersedia menjadi penjamin agar Ganesa bebas dari tahanan. Selain itu, Nur Syaifuddin, Ketua RT 3 Bungurasih Utara Luqman Hadi, dan Kasek SD Darul Ulum Abdul Mujib, serta Kades Bungurasih Krisna Sugandhi juga ikut tanda tangan. “Mudah-mudahan Ganesa segera bisa bebas,” kata Nur.

Sementara itu, menurut rencana, hari ini Ganesa mulai disidang. Informasinya, sidang sebenarnya hendak dilakukan kemarin. Namun rencana batal karena Balai Pemasyarakatan Tingkat I Surabaya yang biasanya hadir dalam sidang melibatkan anak-anak kemarin tidak datang. Padahal, sehari sebelumnya keluarga Ganesa belum mendapat pemberitahuan dari kejaksaan bahwa putranya akan disidang dalam waktu dekat. (nun)